Senin, 03 Desember 2012

TUGAS SISTEM PAKAR PSIKOLOGI


A.        Definisi
Penyakit Obsesif-Kompulsif ditandai dengan adanya obsesi dan kompulsi. Obsesi adalah gagasan, khayalan atau dorongan yang berulang, tidak diinginkan dan mengganggu, yang tampaknya konyol, aneh atau menakutkan. Kompulsi adalah desakan atau paksaan untuk melakukan sesuatu yang akan meringankan rasa tidak nyaman akibat obsesi.
Gangguan Obsesif-kompulsif (Obsessive-Compulsive Disorder, OCD) adalah kondisi dimana individu tidak mampu mengontrol dari pikiran-pikirannya yang menjadi obsesi yang sebenarnya tidak diharapkannya dan mengulang beberapa kali perbuatan tertentu untuk dapat mengontrol pikirannya tersebut untuk menurunkan tingkat kecemasannya. Gangguan obsesif-kompulsif merupakan gangguan kecemasan dimana dalam kehidupan individu didominasi oleh repetatif pikiran-pikiran (obsesi) yang ditindaklanjuti dengan perbuatan secara berulang-ulang (kompulsi) untuk menurunkan kecemasannya.
Penderita gangguan ini mungkin telah berusaha untuk melawan pikiran-pikiran menganggu tersebut yang timbul secara berulang-ulang akan tetapi tidak mampu menahan dorongan melakukan tindakan berulang untuk memastikan segala sesuatunya baik-baik saja.

B.        Penyebab Obsesif Kompulsif adalah: 
  1. Genetik - (Keturunan). Mereka yang mempunyai anggota keluarga yang mempunyai sejarah penyakit ini kemungkinan beresiko mengalami OCD (Obsesif Compulsive Disorder). 
  2. Organik – Masalah organik seperti terjadi masalah neurologi dibagian - bagian tertentu otak juga merupakan satu faktor bagi OCD. Kelainan saraf seperti yang disebabkan oleh meningitis dan ensefalitis juga adalah salah satu penyebab OCD. 
  3. Kepribadian - Mereka yang mempunyai kepribadian obsesif lebih cenderung mendapat gangguan OCD. Ciri-ciri mereka yang memiliki kepribadian ini ialah seperti keterlaluan mementingkan aspek kebersihan, seseorang yang terlalu patuh pada peraturan, cerewet, sulit bekerja sama dan tidak mudah mengalah. 
  4. Pengalaman masa lalu - Pengalaman masa lalu/lampau juga mudah mencorakkan cara seseorang menangani masalah di antaranya dengan menunjukkan gejala OCD.
  5. Gangguan obsesif-kompulsif erat kaitan dengan depresi atau riwayat kecemasan sebelumnya. Beberapa gejala penderita obsesif-kompulsif seringkali juga menunjukkan 
  6. Konflik - Mereka yang mengalami gangguan ini biasanya menghadapi konflik jiwa yang berasal dari masalah hidup. Contohnya hubungan antara suami-istri, di tempat kerja, keyakinan diri.
Gangguan obsesif-kompulsif erat kaitan dengan depresi, atau riwayat kecemasan sebelumnya. Beberapa gejala penderita obsesif-kompulsif seringkali juga menunjukkan gejala yang mirip dengan depresi. Perilaku yang obsesif pada ibu depresi berusaha berkali-kali atau berkeinginan untuk membunuh bayinya.

C.        Gejala utam obsesi-kompulsif harus memenuhi kriteria:
  1. Perilaku dan pikiran yang muncul tersebut disadari sepenuhnya oleh individu atau didasarkan pada impuls dalam dirinya sendiri. Individu juga menyadari bahwa perilakunya itu tidak rasional, namun tetap dilakukan untuk mengurangi kecemasan. 
  2. Beberapa perilaku yang muncul disadari oleh oleh individu dan berusaha melawan kebiasaan dan pikiran-pikiran rasa cemas tersebut sekuat tenaga, namun tidak berhasil.
  3. Pikiran dan tindakan tersebut tidak memberikan perasaan lega, rasa puas atau kesenangan, melainkan disebabkan oleh rasa khawatir secara berlebihan dan mengurangi stres yang dirasakannya. 
  4. Obsesi (pikiran) dan kompulsi (perilaku) sifatnya berulang-ulang secara terus-menerus dalam beberapa kali setiap harinya.
D.        Pencegahan Obsesif Kompulsif:

  1. Mendidik diri sendiri.
Pelajari semua yang anda dapat tentang OCD. Bacalahbuku-buku tentang gangguan dan berbicara dengan terapis Anda dan dokter.Semakin banyak Anda tahu, semakin baik Anda akan mampu untuk mengelolagejala Anda. Anda dapat menemukan banyak buku tentang OCD di toko bukulokal atau online.
  1. Berlatih keterampilan yang Anda pelajari dalam terapi.
Menggunakanketerampilan yang telah Anda pelajari dalam terapi aktif bekerja untukmenghilangkan obsesi dan perilaku kompulsif. Hal ini merupakan tantanganyang memerlukan komitmen dan praktek sehari-hari.
  1. Tetap terhubung dengan keluarga dan teman-teman dan.
Obsesi dorongandapat mengkonsumsi hidup Anda ke titik isolasi sosial. Pada gilirannya, isolasisosial dapat memperburuk OCD Anda. Sangat penting untuk memiliki jaringankeluarga dan teman-teman Anda dapat berpaling untuk meminta bantuan dandukungan. Melibatkan orang lain dalam pengobatan Anda dapat membantumencegah kemunduran dan membuat Anda termotivasi.
  1. Bergabung dengan kelompok pendukung OCD.
Anda tidak sendirian Andadalam perjuangan dengan OCD dan berpartisipasi dalam kelompok pendukungadalah pengingat yang efektif itu. Dalam kelompok dukungan, Anda dapatberbagi pengalaman dan belajar dari orang lain yang akan mengalami hal yangsama Anda.
  1. Praktek teknik relaksasi mungkin.
Meditasi, yoga dalam, pernapasan, streslainnya bantuan dan teknik membantu mengurangi gejala kecemasan dibawaoleh OCD. Mindfulness meditasi mungkin sangat bermanfaat untuk penderitaOCD

E.         Penanggulangan Obsesif Kompulsif:

Pengobatan untuk OCPD biasanya melibatkan psikoterapi dan membantu diri sendiri. Obat umumnya tidak diindikasikan untuk gangguan kepribadian dalam isolasi, tetapi Fluoxetine telah diresepkan dengan sukses. Obat anti-kecemasan akan mengurangi rasa takut dan SSRI dapat mengganti frustrasi kronis dengan rasa ketenangan, serta mengurangi keras kepala dan ruminasi negatif. Masukkan obat-obatan dapat meningkatkan penyelesaian tugas dengan meningkatkan fokus mental, yang akan memberikan kesuksesan yang terlihat dan meningkatkan prospek untuk pemulihan. Sensitivitas Kafein mungkin merupakan faktor memperburuk.

F.         Penyembuhan Obsesif Kompulsif:
1.       Psikoterapi, Pasien dengan gangguan kepribadian obsesif kompulsif sering kali tahu mereka sakit, dan mencari pengobatan atas kemauan sendiri. Cara yang dipakai :
§  Asosiasi bebas dan terapi yang tidak mengarahkan adalah sangat dihargai oleh pasien gangguan kepribadian obsesif kompulsif  yang bersosialisasi dan berlatih berlebihan
§  Terapi Kelompok dan terapi prilaku.
2.       Farmakoterapi, Clonazepam (klonopin) digunakan untuk menurunkan gejala pasien dengan gangguan kepribadian obsesif kompulsif  parah.Clomipramin dan obat serotonergik tertentu seperti fluoxetine mungkin berguna bila tanda dan gejala obsesif kompulsif timbul.
3.       Dialectical behavioral therapy, DBT menekankan pada saling memberi dan negosiasi antara terapis dan klien; antara rasional dan emosional, penerimaan dan berubah. Target yang ingin dicapai adalah penyesuaian antara pelbagai permasalahan yang sedang dihadapi klien dengan pengambilan keputusan secara tepat. Hal-hal lain yang didapatkan klien dalam terapi ini adalah; pemusatan konsentrasi, hubungan interpersonal (seperti keinginan asertif dan ketrampilan sosial), menghadapi dan adaptasi terhadap distress, identifikasi dan mengatur reaksi emosi secara tepat
4.       Cognitive behavioral therapy, Cognitive behavioral therapy (CBT), secara umum CBT membantu individu mengenal sikap dan perilaku yang tidak sehat, kepercayaan dan pikiran negatif dan mengembalikannya secara positif. Terapi ini juga diperkenalkan teknik relaksasi dan meditasi secara tepat.


Selasa, 23 Oktober 2012

Computer Based Information System (CBIS)


Sistem Informasi Berbasis Komputer atau Computer Based Information System (CBIS) merupakan sistem pengolahan suatu data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dapat dipergunakan sebagai alat bantu yang mendukung pengambilan keputusan, koordinasi dan kendali serta visualisasi dan analisis. Beberapa istilah yang terkait dengan CBIS antara lain adalah database, system pengolahan data, system informasi manajemen dan system penunjang keputusan.

A. Database
Data base adalah suatu koleksi data computer yang terintegrasi, diorganisasikan dan disimpan dengan cara yang memudahkan pengambilan kembali. DASD (medium file master yang baik) harus digunakan. Tujuan utama dari konsep database adalah meminimumkan pengulangan data dan mencapai independensi. Pengulangan data (data redundancy ) adalah duplikasi data artinya data yang sama disimpan dalan beberapa file. Independensi data adalah kemampuan untuk membuat perubahan dalan struktur data tanpa membuat perubahan pada program yang memproses data. Independensi data dicapai dengan menempatkan spesifikasi data dalam label dan kamus yang terpidah secara fisik dari program. Program mengacu pada tabel untuk mengakses data. Perubahan pada struktur data hanya dilakukan sekali, yaitu dalam tabel.
Ketika perusahaan mengadopsi konsep database, hirarki data menjadi:
• database
• file
• catatan
• elamen data
File-file tersendiri dapat tetap ada, mewakili komponen -komponen utama dari database namun organisasi fisik dari data tidak menghambat pemakai. Tersedia berbagai cara untuk mengintegrasikan isi dari file-file yang memiliki hubungan logis.
Bentuk Data Base:
1. Hierarchical DataBase : Biasa digunakan untuk jaringan komunikasi data yang
 berupa hierarchi/tree. Dasar hierarchi Data base berusaha
 untuk menggambar realita dalam sebuah organisasi
 kebentuk data komputer.

2. Network DataBase : Network DB dibuat karena jaringan komunikasi memiliki
                                         topology Mesh, shg membutuhkan bentuk ini. Network Data
                                         Base memiliki struktur file yang sama, sehingga file yang
                                         satu dapat mengetahui / mendapatkan informasi file yang
                                         lain dengan benar.

3. Relational DataBase : Bentuk DB yang paking Fleksibel dan terbuka. Biasanya
                                           digunakan pada local saja.
Struktur Data Base
Integrasi logis file dapat dicapai secara eksplisit atau secara implicit.
• Hubungan eksplisit
inverted index dan link field menetapkan hubungan eksplisit antara data yang terintefrasi secara logis dalam file yang sama. Suatu pendekatan untuk menetapkan hubungan eksplisit antara catatan dari beberapa file adalah dengan menyusun catatan-catatan tersebut dalam suatu hirarki. Ini disebut struktur hirarkis. Dalam struktur seperti ini, setiap catatan pada satu tingkat dapat dihubungkan ke berbagai catatan yang setingkat lebih rendah. Catatan yang memiliki anak disebut parent dan anak catatan itu sisebut children.
• Hubungan implicit
Pada awal 1970-an Edgar f. Codd dan C.J. Date, keduanya dari IBM tetapi bekerja secara terpisah, mengembangkan statu pendekatan untuk menetapkan hubungan antar catatan yang tidak harus dinyatakan secara eksplisit. Link field khusus tidakperlu disertakan dalam catatan. Pendekatan Codd dan Date dinamai struktur relasional, dan menggunakan hubungan implicit, yaitu hubungan yang dapat dinyatakan secara tidak langsung dari catatan data yang telah ada. Keuntungan utama dari struktur relasional bagi CBIS adalah fleksibelitas yang ditawarkanya dalam rancangan dan penggunaan database. Pemakai dan spesialis informasi dibebeskan dari keharusan mengidentifigasi semua informasi yang diperlukan
sebelum menciptakan database.

Tipe-tipe Data Base:
a. Operational DataBase
DB menyimpan data detail yang dibutuhkan untuk mendukung operasi dari entire organization.
b. Analytical DataBase
Menyimpan data dan information extrated dari operational yang diseleksi dan external DB. Meliputi data dan informasi yang banyak dibutuhkan oleh manajer organisasi dan end user.
c. Data WareHouse
Merupakan pusat data sentral yang ditampilkan dan diintegrasikan sehingga dapat digunakan oleh manajer dan user professional untuk macam-macam analisis bisnis, penelitian pasar dan decision support.
d. Distributed DataBase
e. End User DataBase
Data Base terdiri dari variasi data yang dikembangkan oleh end user pada workstation.
f. HyperMedia DataBase
g. External DataBase
Komponen Data Base :
1.      File data base : memiliki elemen-elemen data yang disimpan dalam salah satu format organisasi file data base.
2.      DBMS : suatu kelompok program software yang mengelola DB, mengontrol akses terhadap DB, menjaga pengamanan DB dan melakukan tugas-tugas lain.
3.      Sistem Antar-Muka Bahasa Induk (A Host Language Interfice system)
Bagian dari DBMS yang berkomunikasi dengan program aplikasi, menafsirkan intruksi dan bahasa tingkat tinggi aplikasi.
4.      Program Aplikasi
5.      Sebuah sistem Antar muka Bahasa Alami ( A Natural Language Interface system)
Suatu bahasa pertanyaan (query language) yang memungkinkan pemakai untuk mendapatkan keterangan tentang apa saja yang tersedua pada system komputer.
6.      Kamus Data (data dictionary)
Pusat penyimpanan infomasi data-data dari DB yang memuat skema DB, yang mana nama dari setiap item dalam DB serta deskripsi dan definisi atribut-atributnya yang merujuk pada data standar.
7.      Terminal Pengaksesan dan pemutakhiran yang online
Letaknya dapat berdekatan / berjauhan.
8.      Sistem keluaran / pembuat Reportase ( The output system or report Generator)
Terdiri dari laporan biasa ,dokumen dan laporan khusus.

Kriteria DataBase:
1. Struktur filenya memudahkan untuk mengcutkan suatu record dengan record lainnya.
2. Penggabungan file secara menyilang dimungkinkan, sehingga record yang sebelumnya bebas karena biasa digabung dan diproses bersama secara otomatis.
3. File program/datanya bersifat bebas, sehingga memudahkan untuk pemutakhiran dan perawatan DB.
4. Memilih rumusan bersama (common definition) dalam kaitannya dengan definisi data, format record dan berbagai jenis deskripsi lainnya.
5. Memiliki DBMS untuk mengelola data.
6. Kamus Data
7. Memiliki memori akses langsung yang besar untuk memuat data DBMS.
8. Memiliki program dan piranti komunikasi yang canggih, yang memungkinkan pengguna untuk mengakses data secara serempak.
9. Memiliki teknik-teknik penyalinan (back up), penghidupan kembali (restart) dan perolehan kembali (recovery) yang canggih yang dapat merekrontuksi kembali file-file DB jika ada data yang rusak/hilang.
10. Adanya Query Language.
Manajerial DataBase Meliputi :
1. System Intelegent
Untuk perencanaan strategis, baik dalam substansi jumlahnya maupun sifatnya bagi kegiatan manajemen puncak.
2. Masalah-masalah management khusus
3. Model Manajemen
4. Tugas Kunci system informasi
Perangkat lunak data base
Perangkat lunak yang menetapkan dan memelihara integrasi logis antar file, baik eksplisit maupun implicit disebut system manajemen database( datavase management system ) DBMS. IDS dari General Electric adalaj contoh pertamanya dan kemudian diikuti oleh sejumlah usaha serupa dari pemasok perangkat keras dan perangkat lunak lain. Contoh DBMS yang menggunakan struktur hirarkis adalah IMS (Infirmation Management System) dari IBM dan System 2000 dari Intel.
Menciptakan database
Proses menciptakan database mencakup tiga langkah utama, yaitu;
• Menentukan kebutuhan data, meliputi pendekatan berorientasi proses, pendekatan model perusahaan.
• Menjelaskan data, dengan cara system kamus data, data description language.
• Memasukan data
Pengelola database
Seorang spesialis informasi yang bertanggung jawab atas database disebut pengelola database atau DBA. Tugas DBA terbagi dalam empat bidang utama;
• Perencanaan database, mencakup sama dengan para manajer untuk mendefinisikan skema perusahaan dengan para pemakai untuk mendefinisikan subskema mereka. Selain itu juga perperan penting dalam memilih DBMS.
• Penerapan database, terdiri dari menciptakan data base yang sesuai dengan DBMS yang dipilih, serta menetapkan dan menegakkan kebijakan dan prosedur penggunaaan database.
• Operasi database, mencakup menawarkan program pendidikan kepada pemakai datavase dan menyediakan bantuan saat diperlukan.
• Keamanan database, meliputi pemantauan kegiatan database dengan menggunakan statistic yang disediakan DBMS. Selain itu juga memastikan bahwa data base tetap aman.
Contoh DataBase:




B. Sistem Pengolahan Data
Data adalah suatu penggambaran fakta , pengertian instruksi yang dapat disampaikan dan diolah oleh manusia atau mesin.
Pengolahan data adalah bentuk pengolahan terhadap data untuk menbuat data itu berguna sesuai dengan hasil yang diinginkan agar dapat digunakan.
Sistem pengolahan data adalah sistem yang melakukan pengolahan data.

Fungsi dan Tujuan
Fungsi dasar Pengolahan Data :
1. Mengambil program dan data (masukan / input)
2. Menyimpan program dan data serta menyediakan untuk pemrosesan
3. Menjalankan proses aritmatika dan logika pada data yang disimpan
4. Menyimpan hasil antara dan hasil akhir pengolahan.
5. Mencetak atau menampilkan data yang disimpan atau hasil pengolahan.
Tujuan pengolahan data adalh untuk menghasilkan dan memelihara record perusahaan yang akurat dan up-to-date.
Metode Pengolahan Data
Pengolahan data system informasi dalam organisasi biasanya terdiri atas metode teknologis dan manual.
Menurut Buch dan Stater ada dua macam metode pengolahan data yang penting :
1. System manual ; semua operasi dilakukan dengan tangan dan bantuan alat-alat penting seperti pensil ,kertas dan lain-lain
2. Electromechanical ; suatu gabungan dari orang dan mesin misalnya seorang pegawai yang bekerja dengan menggunakan catat kolom (posting machine).
• Methode punched equipment ; Menggunakan penggunaan semua peralatan yang digunakan disebut sebagai suatu system warkat unit (unit record system).prinsipnya adalah bahwa data mengenai data seseorang,uatu objek atau suatu peristiwa biasanya dicatat (punched) dalam suatu kartu, sejumlah kartu yang mengandung data tentang subjek yang sama ( misalnya : data gaji) digabungkan bersama membentuk suatu objek
• Methode electric computer ; suatu susunan dari alat-alat masukan suatu unit pengolahan pusat (control processing unit ) dan alat alat keluaran
D. Pengolahan Data Pada Komputer
Pengolahan data pada komputer meliputi :
1. Pengumpulan data; Sistem pengolahan data dirancang untuk mengumpulkan data yang menggambarkan tiap tindakan internal perusaahaan dan menggambarkan transaksinya dengan lingkungannya
2. Pengubahan Data; operasi pengubahan data mencakup : pengklasifikasian, penyortiran, pengkalkulasian, perekapitulasian, pembandingan
3. Penyimpanan Data ; Semua data harus disimpan disuatu tempat sampai ia diperlukan. Data tersebut disimpan dalam berbagai media penyimpanan, dan file yang disimpan disebut database.
4. Pembuatan Dokumen; Sistem pengolahan data menghasilkan output yang dibutuhkan oleh perorangan atau kelompok baik di dalam maupun luar perusahaan.
Yang termasuk dalam proses pengolahan data, antara lain
• verifikasi,
• pengorganisasian data,
• pencarian kembali,
• transformasi,
• penggabungan,
• pengurutan,
• perhitungan / kalkulasi
• ekstraksi data untuk membentuk informasi, dan
• pembentukan pengetah
Sifat Pengolahan Data
Ada beberapa sifat pengolahan data yang membedakannya dengan area apliksi yang lain.
• Pengolahan data menjalankan tugas yang penting; Pengolahan data adalah aktivitas yang diperlukan.
• Mengikuti prosedur standar secara relative; Peraturan dan latihan yang diterima menjelaskan cara pengolahan data yang akan dilakukan.
• Menghimpun data yang detail atau lengkap.
Karena record pengolahan data menunjukan aktivitas perusahaan secara lengkap, maka ia akan jadi alat untuk merekontruksi kembali tindakan/transaksi tersebut secara urut jika record diperlukan. Kronologi itu disebut dengan audit trail.
• Mempunyai fokus historis yang paling utama.
• Memberikan informasi pemecahn masalah minimal.

Peranan Pemrosesan Data Dalam Pemecahan Masalah
Pengolahan data memberikan sumbangan terhadap pemecahan masalah dengan dua cara. Ia menghasilkan laporan standar yang merekapitulasi kondisi keuangan perusahaan, dan ia memberikan database dari data internal yang digunakanoleh subsistem CBIS yang lain.
Pengolahan data merupakan pondasi atau dasar untuk pembuatan system pemecahan masalahyang lain, khususnya MIS dan DSS. Langkah pertama dalam memberikan dukungan computer bagi manajer untuk memecahkan masalah adalah dengan mengimplementasikan system pengolahan data dengan suara.

C. Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen bukan merupakan hal baru. Ruang lingkup Sistem Informasi Manajemen sebenarnya tertuang pada tiga kata pembentuknya, yaitu “sistem”, “informasi”, dan “manajemen”.

A. Definisi Sistem Informasi Manajemen
Sistem merupakan kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan. Di dalam perusahaan, yang dimaksud elemen dari sistem adalah departemen-departemen internal, seperti persediaan barang mentah, produksi, persediaan barang jadi, promosi, penjualan, keuangan, personalia; serta pihak eksternal seperti supplier dan konsumen yang saling terkait satu sama lain dan membentuk satu kesatuan usaha.
Informasi adalah hasil pemrosesan data yang diperoleh dari setiap elemen sistem tersebut menjadi bentuk yang mudah dipahami dan merupakan pengetahuan yang relevan yang dibutuhkan oleh orang untu menambah pemahamannya terhadap fakta-fakta yang ada. Informasi bagi setiap elemen akan berbeda satu sama lain sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.

Manajemen terdiri dari proses atau kegiatan yang dilakukan oleh pengelola perusahaan seperti merencanakan (menetapkan strategi, tujuan dan arah tindakan), mengorganisasikan, memprakarsai, mengkoordinir dan mengendalikan operasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Dari ruang lingkup di atas, beberapa ahli telah memberikan rumusan tentang sistem informasi manajemen, antara lain :
1. SIM adalah pengembagan dan penggunaan sistem-sistem informasi yang efektif dalam organisasi-organisasi (Kroenke, David, 1989)
2. SIM didefinisikan sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai yang mempunyai kebutuhan yang serupa. Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di masa depan. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus dan output dari simulasi matematika. Informasi digunakan oleh pengelola maupun staf lainnya pada saat mereka membuat keputusan untuk memecahkan masalah (Mc. Leod, 1995)
3. SIM merupakan metode formal yang menyediakan informasi yag akurat dan tepat waktu kepada manajemen untuk mempermudah proses pengambilan keputusan dan membuat organisasi dapat melakukan fungsi perencanaan , operasi secara efektif dan pengendalian (Stoner, 1996)

Dari definisi-definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan, bahwa Sistem Informasi Manajemen adalah suatu sistem yang dirancang untuk menyediakan informasi guna mendukung pengambilan keputusan pada kegiatan manajemen dalam suatu organisasi.

Atau bisa kita jabarkan bahwa Sistem Informasi Manajemen adalah serangkaian sub sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang mampu mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan.

Dengan kata lain SIM adalah sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang sama. Parapemakai biasanya membentuk suatu entitas organisasi formal, perusahaan atau sub unit dibawahnya.

Disini, Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang terjadi di masa lalu, apa yang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus dan ouput dari model matematika. Output informasi digunakan oleh manajer maupun non manajer dalam perusahaan saat mereka membuat keputusan untuk memecahkan masalah.

Perancangan, penerapan dan pengoperasian Sistem Informasi Manajemen adalah mahal dan sulit. Upaya ini dan biaya yang diperlukan harus ditimbang-timbang. Ada beberapa faktor yang membuat Sistem Informasi Manajemen menjadi semakin diperlukan, antara lain bahwa manajer harus berhadapan dengan lingkungan bisnis yang semakin rumit. Salah satu alasan dari kerumitan ini adalah semakin meningkatnya dengan muncunya peraturan dari pemerintah.

B. Manajemen Pada Aspek Informasi
Informasi, data, fakta, atau opini dalam suatu organisasi dapat berlangsung dari atas ke bawah atau sebaliknya dan dapat pula berlangsung secara horisontal. Lalu lintas informasi tersebut dapat berlangsung sewaktu-waktu dengan frekuensi tinggi atau rendah. Intensitas informasi tersebut belum tentu cocok dengan kebutuhan suatu organisasi dan bidang tertentu, terlebih bila informasi-informasi yang ada menumpuk dan tercampur baur.

Maka untuk penertibannya dibutuhkan suatu perangkat khusus yang dapat menanganinya. Perangkat tersebut dikenal dengan Sistem Informasi Manajemen (SIM) atau Manajemen Informasi secara Sistem (MIS). Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan sebuah bidang yang mulai berkembang sejak tahun 1960an.

Walau tidak terdapat konsensus tunggal, secara umum SIM didefinisikan sebagai sistem yang menyediakan informasi yang digunakan untuk mendukung operasi, manajemen, serta pengambilan keputusan sebuah organisasi. SIM juga dikenal dengan ungkapan lainnya seperti: “Sistem Informasi”, “Sistem Pemrosesan Informasi”, “Sistem Informasi dan Pengambil Keputusan”.

Untuk mengumpulkan berita dan memprosesnya menjadi informasi untuk keperluan manajerial organisasi dengan memakai prinsip sistem. Dikatakan memakai prinsip sistem karena berita yang tersebar dalam pelbagai bentuknya dikumpulkan, disimpan serta diolah dan diproses oleh satu badan yang kemudian dirumuskan menjadi suatu informasi.

Davis menawarkan konsensus, bahwa setidaknya terdapat lima aspek yang dapat dikategorikan sebagai ciri khusus bidang SIM :
1. Proses Manajemen, seperti perencanaan strategis, pengelolaan fungsi sistem informasi, dan seterusnya.
2. Proses Pengembangan, seperti manajemen proyek pengembangan sistem, dan seterusnya.
3. Konsep Pengembangan, seperti konsep sosio-teknikal, konsep kualitas, dan seterusnya.
4. Representasi, seperti sistem basis data, pengkodean program, dan seterusnya.
5. Sistem Aplikasi, seperti Knowledge Management, Executive System, dan seterusnya.

Secara ideal, lembaga pendidikan seharusnya memiliki SIM yang merupakan suatu unit atau badan tersendiri lengkap dengan susunan petugasnya. Sebab, adanya SIM bertujuan—sebagaimana dijelaskan Murdick—untuk meningkatkan manajemen yang didasarkan kepada berita-berita, intuisi, dan pemecahan masalah yang terisolasi kepada manajemen yang didasarkan pada informasi secara sistem, pemrosesan data secara sempurna dengan alat-alat yang canggih dan pemecahan masalah secara sistem.

SIM sebagai suatu badan memiliki bagian-bagian yang melaksanakan tugas-tugas tertentu. Bagian-bagian itu ialah:
(1) pengumpulan data,
(2) penyimpan data,
(3) pemroses data,
(4) pemrogram data.

Masing-masing bagian tersebut dibutuhkan petugas yang ahli dalam bidangnya. Di negara-negara yang kaya, SIM sudah menggunakan alat yang canggih, yaitu komputer sehingga dapat memberikan informasi yang lengkap dan benar.

Di negara-negara berkembang seperti halnya Indonesia, pemakaian komputer ini sedang dirintis. Meski demikian, data dapat saja diproses dengan pikiran dan keterampilan petugas dengan memakai model berpikir deduktif dan induktif. Berpikir deduktif bersumberkan dari kebutuhan manajer sedangkan berpikir induktif terjadi ketika menyusun informasi dari fakta-fakta yang menyangkut kebutuhan manajer.

C. Sistem Informasi Sebagai Pendukung Proses Manajerial
Teori-teori Kepemimpinan diketahui bahwa manajemen suatu organisasi memainkan tiga ketegori peranan, yaitu peranan yang bersifat interpersonal, peranan informasional, dan peranan selaku pengambil keputusan.

Peranan yang bersifat interpersonal dimaksudkan untuk menumbuhkan iklim solidaritas dan kebersamaan dalam organisasi. Peranan ini dapat terlihat dalam tiga bentuk, yaitu :
(1) peranan yang bersifat simbolis, dimana ia akan berakibat pada kesediaan manajemen untuk terlibat dalam berbagai kegiatan sosial dan seremonial
(2) peranan selaku pemimpin, dimana kemampuan memimpin yang efektif akan turun menentukan keberhasilan atau kegagalan organisasi
(3) peranan sebagai penghubung, yakni manajemen menerima informasi dari pihak luar dan sebaliknya memberikan informasi kepada pihak luar tentang organisasi yang dipimpinnya.

Peranan yang kedua adalah peranan informasional, yakni dalam kedudukannya sebagai pemimpin dalam organisasi, manajemen menjadi pemantau arus informasi, selain sebagai penerima dan pembagi informasi. peranan. Peranan yang terakhir adalah selaku pengambil keputusan, baik yang sifatnya strategis, funsional dan teknis operasional.

Seluruh peranan yang telah disebutkan tadi akan dapat dimainkan oleh manajemen dengan tingkat efektivitas yang tinggi apabila sebelum dan selama memainkan peranan tersebut tersedia jenis informasi yang diperlukan oleh manajemen suatu organisasi.

D. Sistem Penunjang Keputusan
Konsep Dasar Sistem Penunjang Keputusan
Merupakan sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan, baik kemampuan memecahkan masalah maupun mengkomunikasikan untuk masalah semi terstruktur SPK merupakan pengembangan lebih lanjut dari Sistem Informasi Manajemen Terkomputerisasi (Computerized Management Information System) Sudirman dan Widjjani (1996), mengemukakan ciri-ciri SPK yang dikemukakan oleh Alters Keen, sbb :
1. Ditujukan utk membantu keputusan-keputusan yg kurang terstruktur dan umumnya dihadapi oleh para top management
2. Merupakan gabungan model kualitatif dan kumpulan data
3. Memiliki fasilitas interaktif utk komunikasi manusia-komputer
4. Bersifat luwes/fleksibel utk menyesuaikan dgn perubahan yg terjadi

Pendekatan Sistem dalam SPK
Banyak Termonologi yg digunakan untuk mendefinisikan Sistem, a.l. :
a. Gordon (1989);
Sistem sebagai suatu agregasi atau kumpulan objek-objek yg terangkai dan kesalingkbergantungan yg teratur
b. Robert & Michael (1991);
Sistem sebagai suatu kumpulan dari elemen yg saling berinteraksi membentuk suatu kesatuan, dalam interaksi yg kuat maupun lemah dengan pembatas sistem yg jelas
c. Murdick (1995);
Sistem sebagai suatu kumpulan elemen-elemen yg berada dalam keadaan yg saling berhubungan untuk suatu tujuan yg sama

Perkembangan SPK
Menciptakan gagasan-gagasan SPK bagi kelompok, eksekutif dan organisasi. Sudirman & Widjajani (1996); menguraikan perkembangan SPK manjadi :
a. SPK Kelompok (Group Decision Support System/GDSS) Suatu sistem berbasis komputer yg interaktif untuk membantu didalam mencari solusi dari permasalahanpermasalahan tidak terstruktur bagi kelompok pengambil keputusan yg bekerja bersama-sama

Pengembangan SPK
b. SPK Eksekutif (Executive Information System/EIS)
Suatu sistem yg harus bersifat fleksibel yaitu dgn membuat prototipe, yg harus ditentukan terlebih dahulu kebutuhan informasi para eksekutif dgn metodologi Critical Success Factor (CSF)
c. SPK Organisasi (Organization Decision Support System/ODSS) Suatu sistem dgn pendekatan formal, terstruktur, besar, kompleks dan membutuhkan pemrograman secara sistematik. Ada 4 Fase : Strukturisasi, Kerangka Pengemb. Sistem, Proses Iteratif dan Implementasi Sistem

Sistem Pakar dan Sistem Penunjang Keputusan
SPK merupakan bidang yg berkembang sangat pesat, dengan munculnya Sistem Pakar (Expert System); yaitu Suatu sistem yg mampu memecahkan suatu Persoalan secara tuntas
dengan suatu metode tertentu tanpa banyak melibatkan campur tangan manusia.

Konsep Dasar Pengambilan Keputusan
Konsep mengenai DSS pertama kali dikemukakan awal tahun 1970-an oleh Michael S. Scott Morton dengan istilah ‘Management Decision System’ (Sistem Keputusan Manajemen).

Pengertian Pengambilan Keputusan
Salusu (1996); Keputusan merupakan kesimpulan yg dicapai sesudah dilakukan Pertimbangan, yg terjadi stlh satu kemungkinan dipilih, sementara yg lain dikesampingkan. Simon (1960); Mengajukan model yg menggambarkan proses pengambilan Keputusan. Terdiri dari 3 (tiga) fase :
1. Intelligence
Proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problematika serta proses pengenalan masalah.
2. Design
Proses menemukan, mengembangkan dan menganalisa alternatif tindakan yg bisa dilakukan.

3. Choice
Proses pemilihan diantara berbagai alternatif tindakan yg mungkin dijalankan.

Macam Pengambilan Keputusan
Dikelompokan dalam 2 (dua) macam, Pengambilan Keputusan Individu dan Kelompok.

Pengambilan Keputusan Individu
Robbins (1991), dgn pendekatan Contingency (Model Pengambilan Keputusan yg dipilih dan digunakan sesuai dgn situasi tertentu).
1. The Satisficing Model
Metode dimana pengambil keputusan berusaha menyederhanakan masalah-masalah pelik bila dihadapkan pada masalah kompleks.
2. The Optimizing Decision Making Model
Dalam model ini pengambil keputusan penuh keyakinan berusaha menyusun alternatif dan menghitung untung ruginya terhadap tujuan organisasi.
3. The Implicit Favorite Model
Model ini dirancang untuk keputusan kompleks dan tidak rutin..
4. The Intuitive Model
Model dari suatu proses bawah sadar yg timbul akibat pengalaman yg terseleksi. Terdapat 2 (dua) pendekatan antara lain :
a. A Front –End Approach
Pengambil keputusan mencoba untuk menghindari menganalisis masalah secara sistematis.
b. A Back-End Approach
Pengambil keputusan menggunakan intuisi dgn bersandar pada analisa rasional.

Pengambilan Keputusan Kelompok
Bodily (1985); Menguraikan model pengambilan keputusan dimulai dari bentuk metode yg sederhana berlanjut ke bentuk yg lebih canggih, yg paling baik. Dilaksanakan dgn bantuan komputer.

1. Pareto Optimality
Model ini memilih salah satu alternatif yg tdk didominasi oleh alternatif lainnya.
2. The Nash Batgaining Solution
Model ini menghitung sejauh mana keuntungan relatif dari suatu tawar menawar dgn nilai dasar yg akan berlaku jika tdk ada kesepakatan.
3. Additive Utility
Model ini didasarkan pada langkah lebih baik mencapai kebaikan bersama drpd kebaikan individu untuk mencapai tujuan bersama yg diharapkan.

Pendekatan Pengambilan Keputusan
Dapat membuat keputusan dgn menggunakan satu atau bbrp pertimbangan sbb:
1. Fakta
Bekerja secara sistematis dgn mengumpulkan semua fakta mengenai suatu masalah.
2. Pengalaman
Dapat memutuskan pertimbangan pengambilan keputusan berdasarkan pengalamannya. Beberapa pendekatan dalam pengambilan keputusan :


1. Rasional Analitis
Mempertimbangkan semua alternatif dgn segala akibat dari pilihan yg diambilnya, menyusun segala akibat dan memperhatikan skala pilihan yg pasti dan memilih alternatif yg memberikan hasil maksimum.
2. Intuitif Emosional
Model ini lebih menyukai kebiasaan dan pengalaman, perasaan yg mendalam, pemikiran yg reflektif dan naluri dgn menggunakan proses alam bawah sadar.
3. Perilaku Politis
Model keputusan individu dgn melakukan pendekatan kolektif. Metode yg umum a.l.:
a. Tawar-Menawar Inkremental (Incremental Bargaining)
b. Mixed Scanning
c. Agregative
d. Keranjang Sampah (The Garbage Cane)

Kerangka Dasar SPK
Konsep Sistem Penunjang Keputusan ditandai dgn sistem interaktif berbasis komputer yg membantu pengambil keputusan memanfaatkan data dan model untuk menyelesaikan masalah-masalah yg tdk terstruktur.

Karakteristik SPK
Ada 2 (dua) pandangan terhadap perbedaan antara SPK dgn SIM (Sistem Informasi Manajemen), yaitu sudut pandang Konotasional dan Teoritikal.
a. Sudut Pandang Konotasional
Disini memandang SPK mrpkn kemajuan secara revolusioner dari SIM dan PDE (Pengolahan Data Elektronik). SPK merupakan sistem yg ditujukan kpd tingkatan manajemen yg lebih tinggi dgn karakteristik sbb :
- Berfokus pada keputusan.
- Menekankan pada fleksibilitas.
- Mampu mendukung berbagai gaya pengambilan keputusan.

b. Sudut Pandang Teoritikal
SPK bukan hanya sekedar pengembangan evolusioner dari SIM & PDE, namun juga mrpkn kelas sistem informasi yg berinteraksi dgn bagian-bagian lain yg memiliki karakteristik diantaranya sbb :
-   Mendukung proses pengambilan keputusan.
- Adanya antarmuka manusia/mesin, manusia tetap mengontrol proses pengambilan keputusan.
- Mendukung pengambilan keputusan masalah terstruktur, semi-terstruktur dan tidak terstruktur.
- Menggunakan model matematis & statistik yg sesuai.
- Memiliki kapabilitas dialog.
- Output ditujukan untuk personil organisasi.
- Memiliki subsistem yg terintegrasi
- Membutuhkan struktur data yg komprehensif
- Pendekatan easy to use.
- Kemampuan sistem beradaptasi dgn cepat.

Komponen SPK
Memiliki 3 (tiga) subsistem utama :
1. Subsistem Manajemen Basis Data Memiliki kemampuan sbb :
- Mengkombinasikan berbagai variasi data
- Menambahkan sumber data secara cepat
- Menggambarkan struktur data logikal sesuai pengertian pemakai
- Menangani data secara personil
- Mengelola berbagai variasi data
2. Subsistem Manajemen Basis Model Memiliki kemampuan sbb :
- Menciptakan model-model baru secara cepat dan mudah
- Mengakses dan mengintegrasikan model-model keputusan
- Mengelola basis model dgn fungsi manajemen yg analog dan manajemen data base
3. Subsistem Perangkat Lunak Dialog
Bennet mendefinisikan komponen dari subsistem perangkat lunak dialog :
- Pemakai
- Terminal
- Perangkat Lunak Subsistem ini dibagi menjadi 3 (tiga) bagian :
- Bahasa Aksi Meliputi apa yg dpt digunakan oleh pemakai dalam berkomunikasi dgn sistem (keyboard, panel sentuh, joystick dll)
- Bahasa Tampilan Meliputi apa yg harus diketahui oleh pemakai (printer, layar tampilan, suara, dll)
- Basis Pengetahuan Meliputi apa yg harus diketahui oleh pemakai agar pemakaian sistem bisa efektif (manual book, kartu referensi dll)

Pengembangan Pendekatan SPK
Siklus Hidup Pengembangan Sistem (System Development Life Cycle/SDLC), mrpkn metodologi yg masih banyak digunakan dalam membangun sistem, terutama untuk sistem yg besar dan kompleks. Adanya kebutuhan untuk mengembangkan sistem dgn cara yg relatif lebih cepat yaitu dgn membuat prototype, menggunakan perangkat lunak aplikasi, pengembangan sistem oleh pemakai akhir dan sistem informasi yg dikelola dan dikembangkan oleh pihak luar organisasi (Sudirman dan Widjajani, 1996).

Tingkat Teknologi SPK
Dibedakan berdasarkan 3 (tiga) macam :
1. SPK Khusus (Specific DSS)
Merupakan SPK yg langsung digunakan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Meliputi sistem informasi terapan, tetapi dgn karakteristik yg berbeda dgn pemrosesan data biasa. Contoh Sistem Interaktif Grafik dalam Evaluasi Penjadwalan Produksi (Suryadi, 1992).


2. Pembangkit SPK (DSS Generator)
Merupakan perngkat keras dan lunak yg memiliki kemampuan utk mengembangkan SPK khusus secara cepat dan mudah. Meliputi fasilitas penyiapan laporan, bahasa simulasi, tampilan grafik, subrutin statistik dsb.Geodata Analysis and Display System (IBM) dan Interactive Financial Planning System (Executive System) mrpkn contohnya (Sprague, 1989).
3. Peralatan SPK (DSS Tools)
Merupakan tingkatan teknologi yg paling mendasar dalam pengembangan SPK. Diantaranya dapat berupa bahasa pemrograman, sistem operasi komputer husus, dbms dsb.

Pihak yg Berperan Dalam Pengembangan SPK
Ada lima pihak yg berperan dalam pengembangan SPK :
1. Manajer/Pemakai Pihak yg terlibat langsung dalam proses pengambilan keputusan.
2. Penghubung Pihak yg membantu pemakai
3. Pembangun SPK/Fasilitator Pihak yg mengembangkan SPK khusus dari pembangkit SPK
4. Pendukung Teknik Pihak yg mengembangkan tambahan pengembangan pembangkit SPK
5. Pengembang Peralatan Pihak yg mengembangkan teknologi baru dan yg meningkatkan efisiensi hubungan antar subsistem dalam SPK

Pengembangan SPK membutuhkan pendekatan yg unik.

Pengembangan SPK
Terdapat 3 (tiga) pendekatan dalam pengembangan SPK :
a. Analisa Sistem
Pendekatan yg umum ROMC (Representations, Operations, Memory aids, Control mechanism), memiliki komponen :
- Representasi (Gambar/Grafik/Bagan/Angka dsb)
- Operasi (Operasi Analisis & Manipulasi)
- Bantuan Memori (Database)
- Mekanisme Kontrol (Menu/Fungsi, Pesan Kesalahan, Perintah Bantu dsb)
b. Perancangan Iteratif
Rancangan SPK harus memungkinkan utk mengubahnya secara cepat dan mudah. Pertisipasi pihak pemakai sangat berpperan
c. Sistem Adaptif
SPK merupakan sistem adaptif yg terdiri dari ketiga tingkatan teknologi, dioperasikan oleh semua peran, dengan teknologi yg disesuaikan dgn perubahan waktu. Pendekatan ini menekankan pada perancangan komponen SPK yg dapat dikonfigurasi ulang setiap kali ada perubahan pada lingkungan yg ada.

Komponen Teknologi
Untuk merancang komponen teknologi untuk membangun SPK yg efektif adalah Merancang kapabilitas perangkat keras dan perangkat lunak bagi manajemen dialog, pendekatan alternatif struktur data berdasarkan fungsi manajemen data, Serta merancang model analisis dalam pengambilan keputusanyg digunakan SPK.

Manajemen Dialog
1. Dialog Tanya Jawab
2. Dialog Perintah
3. Dialog Menu
4. Dialog Form Masukan/Keluaran
5. Dialog Masukan dalam Konteks Keluaran

Software Pendukung Manajemen Dialog
1. Paket Subroutine
2. Bhs Pemrograman dgn Konstruksi Tingkat Tinggi
3. Bhs Definisi Data
4. Komponen Dialog Pembangkit SPK

Manajemen Data Base
1. Sistem Manajemen Data Base
2. Model Data
- Kumpulan Struktur Data
- Kumpulan Operasi
- Kumpulan Aturan/Kendala

Pendekatan Ekstraksi Data Merupakan teknik utk menghubungkan berbagai data base sumber dgn database SPK.

Manajemen Model Memberikan kemampuan pengambilan keputusan utk menganalisa masalah secara penuh melalui pengembangan dan perbandingan alternatif keputusan. Beberapa kapabilitas yg dibutuhkan pemodelan dalam SPK :
1. Interface
2. Control
3. Flexybilities
4. Feedback

Basis Model
Terdiri dari model permanen, model khusus, model utk mendukung keputusan strategis, taktis dan operasional dan model pendukung pendekatan analisis.