Senin, 03 Desember 2012

TUGAS SISTEM PAKAR PSIKOLOGI


A.        Definisi
Penyakit Obsesif-Kompulsif ditandai dengan adanya obsesi dan kompulsi. Obsesi adalah gagasan, khayalan atau dorongan yang berulang, tidak diinginkan dan mengganggu, yang tampaknya konyol, aneh atau menakutkan. Kompulsi adalah desakan atau paksaan untuk melakukan sesuatu yang akan meringankan rasa tidak nyaman akibat obsesi.
Gangguan Obsesif-kompulsif (Obsessive-Compulsive Disorder, OCD) adalah kondisi dimana individu tidak mampu mengontrol dari pikiran-pikirannya yang menjadi obsesi yang sebenarnya tidak diharapkannya dan mengulang beberapa kali perbuatan tertentu untuk dapat mengontrol pikirannya tersebut untuk menurunkan tingkat kecemasannya. Gangguan obsesif-kompulsif merupakan gangguan kecemasan dimana dalam kehidupan individu didominasi oleh repetatif pikiran-pikiran (obsesi) yang ditindaklanjuti dengan perbuatan secara berulang-ulang (kompulsi) untuk menurunkan kecemasannya.
Penderita gangguan ini mungkin telah berusaha untuk melawan pikiran-pikiran menganggu tersebut yang timbul secara berulang-ulang akan tetapi tidak mampu menahan dorongan melakukan tindakan berulang untuk memastikan segala sesuatunya baik-baik saja.

B.        Penyebab Obsesif Kompulsif adalah: 
  1. Genetik - (Keturunan). Mereka yang mempunyai anggota keluarga yang mempunyai sejarah penyakit ini kemungkinan beresiko mengalami OCD (Obsesif Compulsive Disorder). 
  2. Organik – Masalah organik seperti terjadi masalah neurologi dibagian - bagian tertentu otak juga merupakan satu faktor bagi OCD. Kelainan saraf seperti yang disebabkan oleh meningitis dan ensefalitis juga adalah salah satu penyebab OCD. 
  3. Kepribadian - Mereka yang mempunyai kepribadian obsesif lebih cenderung mendapat gangguan OCD. Ciri-ciri mereka yang memiliki kepribadian ini ialah seperti keterlaluan mementingkan aspek kebersihan, seseorang yang terlalu patuh pada peraturan, cerewet, sulit bekerja sama dan tidak mudah mengalah. 
  4. Pengalaman masa lalu - Pengalaman masa lalu/lampau juga mudah mencorakkan cara seseorang menangani masalah di antaranya dengan menunjukkan gejala OCD.
  5. Gangguan obsesif-kompulsif erat kaitan dengan depresi atau riwayat kecemasan sebelumnya. Beberapa gejala penderita obsesif-kompulsif seringkali juga menunjukkan 
  6. Konflik - Mereka yang mengalami gangguan ini biasanya menghadapi konflik jiwa yang berasal dari masalah hidup. Contohnya hubungan antara suami-istri, di tempat kerja, keyakinan diri.
Gangguan obsesif-kompulsif erat kaitan dengan depresi, atau riwayat kecemasan sebelumnya. Beberapa gejala penderita obsesif-kompulsif seringkali juga menunjukkan gejala yang mirip dengan depresi. Perilaku yang obsesif pada ibu depresi berusaha berkali-kali atau berkeinginan untuk membunuh bayinya.

C.        Gejala utam obsesi-kompulsif harus memenuhi kriteria:
  1. Perilaku dan pikiran yang muncul tersebut disadari sepenuhnya oleh individu atau didasarkan pada impuls dalam dirinya sendiri. Individu juga menyadari bahwa perilakunya itu tidak rasional, namun tetap dilakukan untuk mengurangi kecemasan. 
  2. Beberapa perilaku yang muncul disadari oleh oleh individu dan berusaha melawan kebiasaan dan pikiran-pikiran rasa cemas tersebut sekuat tenaga, namun tidak berhasil.
  3. Pikiran dan tindakan tersebut tidak memberikan perasaan lega, rasa puas atau kesenangan, melainkan disebabkan oleh rasa khawatir secara berlebihan dan mengurangi stres yang dirasakannya. 
  4. Obsesi (pikiran) dan kompulsi (perilaku) sifatnya berulang-ulang secara terus-menerus dalam beberapa kali setiap harinya.
D.        Pencegahan Obsesif Kompulsif:

  1. Mendidik diri sendiri.
Pelajari semua yang anda dapat tentang OCD. Bacalahbuku-buku tentang gangguan dan berbicara dengan terapis Anda dan dokter.Semakin banyak Anda tahu, semakin baik Anda akan mampu untuk mengelolagejala Anda. Anda dapat menemukan banyak buku tentang OCD di toko bukulokal atau online.
  1. Berlatih keterampilan yang Anda pelajari dalam terapi.
Menggunakanketerampilan yang telah Anda pelajari dalam terapi aktif bekerja untukmenghilangkan obsesi dan perilaku kompulsif. Hal ini merupakan tantanganyang memerlukan komitmen dan praktek sehari-hari.
  1. Tetap terhubung dengan keluarga dan teman-teman dan.
Obsesi dorongandapat mengkonsumsi hidup Anda ke titik isolasi sosial. Pada gilirannya, isolasisosial dapat memperburuk OCD Anda. Sangat penting untuk memiliki jaringankeluarga dan teman-teman Anda dapat berpaling untuk meminta bantuan dandukungan. Melibatkan orang lain dalam pengobatan Anda dapat membantumencegah kemunduran dan membuat Anda termotivasi.
  1. Bergabung dengan kelompok pendukung OCD.
Anda tidak sendirian Andadalam perjuangan dengan OCD dan berpartisipasi dalam kelompok pendukungadalah pengingat yang efektif itu. Dalam kelompok dukungan, Anda dapatberbagi pengalaman dan belajar dari orang lain yang akan mengalami hal yangsama Anda.
  1. Praktek teknik relaksasi mungkin.
Meditasi, yoga dalam, pernapasan, streslainnya bantuan dan teknik membantu mengurangi gejala kecemasan dibawaoleh OCD. Mindfulness meditasi mungkin sangat bermanfaat untuk penderitaOCD

E.         Penanggulangan Obsesif Kompulsif:

Pengobatan untuk OCPD biasanya melibatkan psikoterapi dan membantu diri sendiri. Obat umumnya tidak diindikasikan untuk gangguan kepribadian dalam isolasi, tetapi Fluoxetine telah diresepkan dengan sukses. Obat anti-kecemasan akan mengurangi rasa takut dan SSRI dapat mengganti frustrasi kronis dengan rasa ketenangan, serta mengurangi keras kepala dan ruminasi negatif. Masukkan obat-obatan dapat meningkatkan penyelesaian tugas dengan meningkatkan fokus mental, yang akan memberikan kesuksesan yang terlihat dan meningkatkan prospek untuk pemulihan. Sensitivitas Kafein mungkin merupakan faktor memperburuk.

F.         Penyembuhan Obsesif Kompulsif:
1.       Psikoterapi, Pasien dengan gangguan kepribadian obsesif kompulsif sering kali tahu mereka sakit, dan mencari pengobatan atas kemauan sendiri. Cara yang dipakai :
§  Asosiasi bebas dan terapi yang tidak mengarahkan adalah sangat dihargai oleh pasien gangguan kepribadian obsesif kompulsif  yang bersosialisasi dan berlatih berlebihan
§  Terapi Kelompok dan terapi prilaku.
2.       Farmakoterapi, Clonazepam (klonopin) digunakan untuk menurunkan gejala pasien dengan gangguan kepribadian obsesif kompulsif  parah.Clomipramin dan obat serotonergik tertentu seperti fluoxetine mungkin berguna bila tanda dan gejala obsesif kompulsif timbul.
3.       Dialectical behavioral therapy, DBT menekankan pada saling memberi dan negosiasi antara terapis dan klien; antara rasional dan emosional, penerimaan dan berubah. Target yang ingin dicapai adalah penyesuaian antara pelbagai permasalahan yang sedang dihadapi klien dengan pengambilan keputusan secara tepat. Hal-hal lain yang didapatkan klien dalam terapi ini adalah; pemusatan konsentrasi, hubungan interpersonal (seperti keinginan asertif dan ketrampilan sosial), menghadapi dan adaptasi terhadap distress, identifikasi dan mengatur reaksi emosi secara tepat
4.       Cognitive behavioral therapy, Cognitive behavioral therapy (CBT), secara umum CBT membantu individu mengenal sikap dan perilaku yang tidak sehat, kepercayaan dan pikiran negatif dan mengembalikannya secara positif. Terapi ini juga diperkenalkan teknik relaksasi dan meditasi secara tepat.